PANGANDARAN JAWA BARAT - Di tahun 2020 program Pangandaran Hebat bukan gagal, masih tetap berjalan, tapi hanya berjalan 80 persen, " kata bupati pangandaran H Jeje wiradinata seusai acara audiensi dengan sejumlah Kepala Sekolah, Rabu malam 09/06/2021.
Dikatakannya bahwa, dampak dari pendemi covid-19 telah mengakibatkan polemik hingga tersendatnya program sekolah gratis Pangandaran Hebat 2020.
Program sekolah gratis (Pahe) dengan memberikan bantuan ke sekolah itu tetap berjalan, ya untuk sekolah negeri dari jenjang SD sampai SMA, pendidikan gratis untuk sekolah negeri tetap berjalan, ” kata Jeje.
Menurutnya, bantuan hibah untuk sekolah swasta dan sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama, memang itu tidak dicairkan, kan semua tahu, kekuatan fiskal pangandaran tahun 2020 terganggu akibat pandemi covid-19.
Kami melakukan refocusing anggaran sampai Rp 100 miliar untuk penanganan Corona, sedangkan Pendapatan daerah drop, " tandas Jeje.
Dirinya pun menjelaskan bahwa, refocusing anggaran kala itu, dilakukan dengan memangkas anggaran hibah, termasuk hibah di program Pangandaran hebat.
“Jadi bukan tidak mau mencairkan, kita semua tahu jika di tahun 2020 itu kan ada force major, jadi lebih baik kita fokus saja ke depan, tahun ini mari kita menata lagi, yang tahun 2020 sudahlah.
Lagi pula di tahun lalu sekolah juga kan “belang-betong, banyak liburnya, " papar Jeje.
Bantuan hibah untuk sekolah swasta dan sekolah dibawah naungan Kemenag tahun 2021 itu memang dilakukan rasionalisasi, yang mana prosesnya melibatkan tim dari Dinas Pendidikan dan perwakilan sekolah, selain rasionalisasi juga dilakukan evaluasi.
Tujuan awal dari pemberian hibah ini supaya bisa mewujudkan sekolah gratis.
Nanti tim akan evaluasi apakah benar masih ada sekolah yang menarik pungutan kepada siswa padahal sudah diberi hibah, juga nanti kebutuhannya dirasionalisasi.
Apa saja yang bisa kita bantu, misal kebutuhan seragam ada tiga, baju batik, olahraga dan baju koko.
Dari tiga itu mana yang akan kita bantu, nah teknis seperti itu nanti dibahas oleh tim, ” kata Jeje.
Jeje menegaskan pihaknya akan sekuat tenaga membantu sektor pendidikan di Pangandaran, ya kami ingin mewujudkan sekolah gratis di semua jenjang pendidikan dasar,
buktinya sejak 2016 sampai 2019, kita gelontorkan anggaran besar untuk program Pahe ini, yang totalnya sampai Rp 100 miliar, jadi hanya di tahun pandemi saja yang mengganggu, ” tandasnya.
PJS Kepala Dinas Pendidikan Pangandaran DR Agus Nurdin membenarkan bahwa, komitmen Pemkab pangandaran untuk membantu dunia pendidikan sangat besar, program ini berjalan semenjak tahun 2016.
Sekarang kita lihat realisasi di tahun 2019 saja, untuk SD dan SMP Negeri dialokasikan anggaran Rp 10, 9 miliar, untuk hibah sekolah swasta Rp 5, 1 miliar, untuk hibah sekolah di bawah naungan Kemenag Rp 6, 2 miliar, bantuan untuk SMA/sederajat negeri Rp 9, 6 miliar. Total di tahun 2019 Rp 31, 9 miliar, ” papar Agus Nurdin.
Menurutnya, akibat dampak pendemi covid-19 tahun 2020 kondisi itu tiba-tiba anjlok, hingga untuk SD dan SMP Negeri menjadi Rp 7, 5 miliar, hibah sekolah swasta dan sekolah di bawah naungan Kemenag menjadi nol rupiah dan bantuan untuk SMA/sederajat negeri menjadi Rp 1, 9 miliar.
Agus Nurdin menjelaskan teknis realisasi program Pahe tersebut dibagi menjadi tiga bagian. Yang pertama adalah teknis pelaksanaan bagi sekolah SD dan SMP negeri.
“Untuk SD dan SMP negeri, program Pahe diberikan dalam bentuk kegiatan, tidak berupa uang, ya karena sekolah negeri tidak boleh menerima bantuan uang dari Pemda, ” kata Agus Nurdin.
Kemudian teknis realisasi program Pahe yang kedua adalah untuk sekolah SMA/sederajat negeri.
Program ini diberikan Pemkab dengan memberikan hibah kepada Pemprov Jawa Barat, untuk diteruskan kepada SMA/sederajat negeri yang ada di Pangandaran.
Proses ini dilakukan mengingat SMA/sederajat adalah kewenangan Pemerintah Provinsi.
Sementara teknis realisasi program Pahe yang ketiga adalah untuk sekolah swasta dan sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.
Mekanisme program Pahe untuk sekolah-sekolah tersebut diberikan dalam bentuk uang hibah dan diberikan langsung ke tiap tiap sekolah, " katanya. (Anton AS)