Jika Objek Wisata Ingin Segera Dibuka, Maka Minggu Depan Pangandaran Harus Bisa di Level 2

    Jika Objek Wisata Ingin Segera Dibuka, Maka Minggu Depan Pangandaran Harus Bisa di Level 2

    PANGANDARAN JAWA BARAT - Status Kabupaten Pangandaran masih mandeg di level 3, padahal sudah berkali-kali melewati periode PPKM dan kasus positif Corona sudah turun.

    Dengan mandegnya di level 3 tersebut praktis membuat pemerintah pusat tetap melarang pemkab pangandaran membuka objek wisata, yang ahirnya para pelaku wisata menjerit karena kehilangan penghasilan, padahal kita terus berusaha keras menekan angka kasus Corona.  

    Target saya, minggu depan kta harus bisa di level 2 sehingga objek wisata dan kegiatan ekonomi lainnya bisa dibuka, " kata Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata, saat dikonfirmasai oleh beberapa awak media, rabu 25/08/2021.

    Dikatakannya juga bahwa, disitu ada satu indikator yang saat ini masih dianggap rendah, yaitu angka tracing dan testing alias pelacakan dan pemeriksaan.

    Dilapangan, saat kita melakukan testing apalagi test swab itu tak mudah, ya karena banyak masyarakat yang menolak, bahkan untuk seorang yang sudah berstatus kontak erat pun, banyak yang enggan menjalani test swab, " kata Jeje.

    Menurutnya, dari total 6 indikator leveling kasus COVID-19 di Indonesia, sebanyak 5 indikator sudah bagus, misalnya BOR RSU yang sudah dibawah 20 persen, tingkat kematian rendah, rasio kasus aktif rendah, penanganan rawat inap dan lainnya.

    “Pangandaran itu yang masih rendah adalah tracing dan testing, itu yang masih menjadi masalah. Kemarin sudah kita bahas bersama dan di perbaiki, sehingga target kita minggu depan bisa turun dari level 3 ke level 2, ” papar Jeje.

    Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan testing terhadap anak sekolah. Jeje menargetkan setiap hari harus ada 200-an siswa yang diperiksa melalui test swab antigen.

    “Anak-anak kan mulai sekolah tatap muka, sehingga perlu diperiksa. Saya sudah arahkan agar para Kepala Sekolah membawa anak didiknya untuk ditesting. Sehari minimal 200 orang diperiksa, ” kata Jeje.

    Selain itu testing terhadap kontak erat pasien positif jugal ditingkatkan menjadi minimal 10 orang per satu pasien positif. 

    Untuk menyukseskannya optimalisasi peran TNI dan Polri sebagai tracer ditingkatkan.“ Target idealnya memang 800 orang per hari, tapi sementara kita targetkan 400 saja dulu, ” kata Jeje.

    Di samping itu percepatan vaksinasi juga terus dilakukan. Saat ini rata-rata warga Pangandaran yang divaksin mencapai 3.500 orang per hari.“ untuk wilayah yang rendah vaksinasinya, saya pantau terus, Camat nya langsung ditegur, pokoknya imunitas komunal harus segera tercapai, maksimal tahun ini selesai semua divaksin, ” sebutnya.  (Anton AS)

    Pangandaran jawa barat
    Anton Atong Sugandhi

    Anton Atong Sugandhi

    Artikel Sebelumnya

    Bupati Pangandaran: Kami Berharap Pariwisata...

    Artikel Berikutnya

    Paripurna DPRD Pangandaran Perihal Penjelasan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Hendri Kampai: Pemimpin Penipu Pasti Jatuh, Sebuah Kepastian dalam Sejarah dan Moralitas
    Laksda TNI Edwin Tulis Buku Potensi Maritim Untuk Swasembada Pangan
    Subsatgas Pemberantasan Penyelundupan TNI Kembali Gagalkan Penyelundupan 23 Pekerja Migran Ilegal di Perbatasan RI-Malaysia
    Ciptakan Situasi Wilayah Tetap Kondusif, Kodim 1710/Mimika BKO Polres Laksanakan Apel Gelar Pasukan Jelang Putusan Sengketa Pilkada

    Ikuti Kami