PANGANDARAN JAWA BARAT – Rencana pembangunan daerah yang dimulai dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah, hingga Rencana Kerja Tahunan ini tentu harus berkesinambungan sehingga perencanaan yang dilakukan dapat mendukung pencapaian visi dan misi.
Demikian dikatakan Bupati Kabupaten Pangandaran H Jeje Wiradinata saat menyampaikan sambutannya pada acara Musrenbang untuk Penyusunan RKPD Kabupaten Pangandaran Tahun 2025 dan Penyusunan RPJPD Kabupaten Pangandaran Tahun 2025-2045 bertempat di Lantai 5 Hotel Horison Pangandaran, Senin (04/03/2024).
Baca juga:
MUI Serukan Boikot Produk Perancis
|
Disampsikannya bahwa,
Pelaksanaan pembangunan selama 5 tahun kebelakang semuanya telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, baik itu pembangunan berupa infrastruktur dasar, layanan kesehatan, layanan pendidikan, penataan pariwisata serta pembangunan sektor lainnya.
Selain menjadi indikator pembangunan yang sudah ditargetkan pada RPJMD, tahun demi tahun pembangunan daerah ini juga menunjukan progres capaian sebagaimana telah direncanakan walaupun pada tahun-tahun sebelumnya terjadi berbagai hambatan seperti pandemi atau lainnya.
Sedangkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2023 mengalami peningkatan signifikan, dari 64, 73 menjadi 70, 57 angka capaian IPM tahun 2023 telah mencapai IPM kategori tinggi.
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2022 mengalami peningkatan dari 4, 94 menjadi 5, 030 meskipun terjadi penurunan di tahun 2020 yaitu minus 0, 054, namun demikian meskipun laju pertumbuhan ekonomi kabupaten pangandaran memiliki kinerja yang dinilai lebih baik jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi kabupaten kota di provinsi jawa barat
Baca juga:
Tony Rosyid: KAMI di Tengah Lautan Persekusi
|
Ya...karena persentase kemiskinan Kabupaten Pangandaran pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2023 mengalami perubahan secara fluktuatif. Terbukti di tahun 2023 persentase penduduk miskin di kabupaten pangandaran berada pada angka 8, 985, artinya dari tahun 2021 dengan 2022 mengalami penurunan.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Pangandaran dari tahun 2016 sampai tahun 2023 mengalami penurunan juga.
Maka, dalam hal ini Kami bupati dan wakil bupati mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelaku pembangunan, masyarakat, para tokoh agama dan tokoh masyarakat, akademisi, lembaga/instansi vertikal, DPRD, pemerintah, pemerintah provinsi serta jajaran pemerintah daerah yang senantiasa peduli dan berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Pangandaran "katanya",
Lanjut Jeje, disisi lain "kapasitas fiskal daerah menunjukan nilai 88, 28, itu termasuk kedalam kategori kualitas tinggi. Hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik tahun 2023 yang dilakukan oleh KemenpanRb di kecamatan mendapatkan predikat A minus, begitu pula dengan RSUD, serta pada SKPD DinsosPmd mendapatkan predikat B, yang tentunya predikat ini menunjukan nilai yang cukup baik untuk dapat ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya".
Sedangkan, untuk pelayanan publik pada unit penyelenggara layanan kesehatan tahun 2023 menunjukan nilai indeks kepuasan masyarakat sebesar 88, 81, nilai ini termasuk kedalam kategori sangat tinggi, sementara untuk kinerja Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kabupaten Pangandaran mendapat predikat sangat baik yang, dikeluarkan oleh KemenpanRb dengan nilai sebesar 3, 53.
“intinya, Gambaran kemampuan keuangan kabupaten pangandaran mendapatkan nilai sebesar 2, 010 yang termasuk kedalam kategori sangat tinggi "ucapnya",
Di sisi lain menutut Jeje, maturitas SPIP Kabupaten Pangandaran yang menunjukan kinerja pengendalian internpemerintah pada tahun 2023 masuk level 3 dengan nilai sebesar 3, 039, begitu pula dengan hasil penilaian manajemen risiko dan kapabilitas APIP yang berada pada level 3.
“Jadi, dengan segala capaian tersebut kita patut bersyukur tetapi tidak boleh berpuas diri, kita bersama selalu kuatkan tekad untuk meningkatkan, memelihara, memperbaiki dan melengkapi kinerja dan program pembangunan dimana masih terdapat kekurangan "kata Jeje".
Selanjutnya musrembang yang dilaksanakan hari ini adalah merupakan salah satu tonggak bersejarah untuk duduk bersama guna melaksanakan Musrenbang dalam rangkaian tahapan penyusunan RPJPD Kabupaten Pangandaran 2025-2045 dan RKPD tahun 202.
Baca juga:
Pj. Gubernur Minta PSU Pilgub Berjalan Aman
|
Musrembang ini menjadi perwujudan dan pendekatan partisipatif, karena jika kita ingin mencapai visi pembangunan, maka
dalam tahapan penyusunan dokumen perencanaan ini kita butuh keterlibatan seluruh elemen "ujarnya",
Jeje menambahkan bahwa, sebagai upaya mencapai visi pembangunan daerah, Kabupaten Pangandaran, sejak terbentuknya Kabupaten Pangandaran beberapa tahun lalu, kita telah melaksanakan berbagai pembangunan, sektor infrastruktur adalah salah satu yang menjadi fokus pembangunan... ya kerena pembangunan jalan kabupaten sebagai pengungkit perkembangan wilayah "ucapnya",
Jeje menyebut, sejak tahun 2015 pembangunan jalan terus dilakukan hingga sampai di tahun 2021 persentase jalan yang telah dibangun dalam kondisi mantap mencapai 9855 dan 2022 91, 320, namun dengan meningkatnya pembangunan panjang jalan dari tahun 2021 sebagaimana ditetapkannya SK jalan kabupaten baru maka,
pembangunan jalan dapat meningkatkan konektivitas wilayah di Kabupaten Pangandaran.
Begitu juga pada aspek kesehatan telah dibangun sarana kesehatan yaitu sebanyak 14 puskesmas dengan telah mendapatkan predikat paripurna, begitu pula dengan rumah sakit yang dibangun pada tahun 2020 dengan mendapatkan predikat paripurna.
Pada pembangunan sektor pendidikan, terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui berbagai program dan kegiatan.
“Dan pada sektor pariwisata sebagai sektor lokomotif pembangunan telah dilakukan berbagai upaya, salah satunya melakukan penataan di sejumlah destinasi wisata yang ada di di Kabupaten Pangandaran "katanya",
Kemudian, sebagaimana telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Pangandaran, tema pembangunan daerah tahun 2025 itu adalah ypeningkatan daya saing daerah, yang menunjukan kondisi dan kemampuan suatu daerah dalam mengoptimalkan seluruh potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Tema pembangunan yang telah ditetapkan dan dirancang ini untuk mendorong tercapainya visi dan misi Kabupaten Pangandaran yaitu: Pangandaran Juara Menuju Wisata Berkelas Dunia Yang Berpijak Pada Nilai Karakter Bangsa bisa segera terwujud "ujarnya",
Sedangkan, jika kita ingin mewujudkan Visi tersebut harus didukung oleh 6 Misi, diantaranya: mewujudkan kehidupan masyarakat yang beriman, taqwa, dan mewujudkan kerukunan kehidupan beragama, mengembangkan wisata dengan memperluas akses dan penataan berkelanjutan, mengembangkan aksesibilitas pendidikan sampai perguruan tinggi, dan peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan serta kompetensi lulusan, meningkatkan ketahanan ekonomi dan sosial yang berkeadilan berbasis potensi lokal, mewujudkan reformasi birokrasi yang melayani, efektif, efisien, dan akuntabel, meningkatkan pembangunan infrastruktur, penataan ruang dan mitigasi bencana yang terintegrasi dan berkelanjutan "katanya",
Menurut Jeje, tema Pembangunan Peningkatan Daya Saing Daerah Pada Tahun 2025 ini juga diwujudkan dalam dokumen RKPD 2025 melalui program prioritas yang mendukung peningkatan daya saing daerah sesuai dengan aspek-aspek daya saing daerah.
Aspek daya saing daerah dapat dikelompokan menjadi lima aspek, diantaranya perekonomian daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim investasi, sumber daya manusia dan daya saing pariwisata.
Maka dari itu di tahun 2024 ini terdapat beberapa rencana pembangunan strategis yang akan dilaksanakan, seperti rencana penataan kawasan wisata pantai barat (sekitar Kampung Turis), rencana penataan kawasan wisata pantai Batukaras, rencana pembangunan Jembatan Sodongkopo dan pembangunan lainnya.
Sedangkan rencana pembangunan daerah yang dimulai dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Menengah, hingga Rencana Kerja Tahunan ini tentu harus berkesinambungan sehingga perencanaan yang dilakukan dapat mendukung pencapaian visi dan misi "katanya". (Anton AS)