PANGANDARAN JAWA BARAT - Arus deras Balangkunang desa Cintaratu kecamtan Parigi, telah merenggut nyawa satu orang perempuan.
Hujan lebat yang dimulai sekitar jam 002 siang sampai sore, telah berakibat meluapnya selokan kecil, hingga membuat orang yang sedang lewat terseret derasnya arus air, hingga sejauh 500 meteran.
Hernayadi, selaku kepala desa cintaratu, ketika dikonfirmasi wartawan indoneniasatu menerangkan, kejadian itu diketahui sekitar jam 5 sore oleh salah seorang masyarakatnya, bahwa, disekitaran selokan ada payung tergelatak, tapi tidak ada orangnya, " katanya 01/12/2020
Baca juga:
Tony Rosyid: Gurihnya Dana Bansos
|
Tanya sana sini, diketahui dari tukang giling tepung bahwa, itu payung ibu Tikah, dia pedagang Surabi, tadi dia kesini untuk menggiling tepung, tapi menurut Tikah, dia katanya mau pulang kerumahnya.
Selanjutnya, menurut herna bahwa, beberapa orang sekitar, mencoba mencari tahu, pertama ditemukanlah sandal jepitnya dan terus dilanjut menyusuri selokan yang airnya sudah mulai menyurut.
Baca juga:
Immanuel Macron VS Politisi Indonesia
|
Jauh sekitar 500 meteran di selokan arah gunungtiga, Tikah ditemukan nyangkut di pepohonan kecil yang penuh dengan ranting daun kelapa.
Setelah diangkat dan diperiksa, Diketahui Tikah sudah tidak bernyawa lagi, dan untuk mengetahui kepastiannya, Tikah dibawa ke puskesmas Selasari.
Baca juga:
Basyir Al-Hadad: Enak Jamanku Toh?
|
Setelah dinyatakan Tikah meninggal dunia oleh pihak puskesmas, sekarang mayat Tikah berada di rumah dukanya, menurut rencana, besok pagi, jenazah ibu Tikah akan dikebumikan di makam keluarganya.
Ibu Tikah umur 60 tahun, alamat dusun panglanjan RT 03, RW 02, desa Cintaratu Parigi, meninggalkan 3 orang anak, Yani, yati, Nia, dan suami Nana. (Anton AS)