PANGANDARAN JAWA BARAT - Konflik perangkat desa dengan kepala desa Pangandaran, berbuntut panjang, hingga Pemerintahan Daerah Kabupaten Pangandaran terpaksa harus membentuk Tim khusus.
Baca juga:
Tony Rosyid: Ma'ruf Digoyang, Ma'ruf Melawan
|
Hal tersebut terungkap saat pihak Pemkab terima para audens yang ngotot ingin memakjulkan kepala Desa Pangandaran, Adi Fitriadi, saat aundence di aula Setda pangandaran, Rabu 10/02/2021.
Peserta audens dihadiri oleh seluruh perangkat desa, BPD, para ketua RT dan RW, tokoh masyarakat serta kepala desa Adi Fitriadi.
Pelaksanaan Rapat/audens ini dipimpin oleh Asda 1 Rida Nirwana, Sekdis sosial, Kabag pemerintahan, Kabag hukum, camat Pangandaran serta pengurus APDESI kabupaten Pangandaran.
Menurutnya, konflik ini sudah terjadi cukup lama, makin mencuat ketika sampai pada penyegelan kantor kades, juga kades Adi Fitriadi diminta mundur dari jabatannya, yang kemudian berlanjut dengan adanya audens puluhan warga di kantor desa Pangandaran Minggu yang lalu.
Konflik ini terjadi akibat kurang harmonisnya hubungan antara kepala desa dengan BPD beserta perangkat desanya, " kata Asda 1 Rida Nirwana seusai rapat Aundens, di aula Setda Pangandaran Rabu 10/02/2021.
Dikatakan Rida, bahwa, sebenarnya, benang merah dari permasalahan ketidak harmonisannya itu cuma kurangnya komunikasi antara kepala desa dengan perangkat desa beserta BPD nya.
Seharusnya, penyelenggaraan pemerintahan di desa harus tetap berjalan, karena tidak semudah itu untuk memberhentikan kepala desa, ada mekanisme dan aturan yang harus ditempuh, " kata Rida.
Sesuai dengan usulan BPD nya, ya kami pihak Pemkab Pangandaran segera membentuk Tim Khusus penyelesaian Konflik di internal pemerintahan desa Pangandaran.
Ya, mudah mudahan, Minggu besok, tim khusus pembinaan sudah bisa mulai berjalan, mungkin, yang nantinya bersipat parsial untuk BPD, perangkat desa, dan kepala desa, " ujarnya.
Terkait penyerahan sejumlah stempel dari perangkat desa RT dan RW, kepada Setda, " Rida mengatakan, semua stempel itu diminta untuk dibawa kembali, ya karena pelayanan kepada masyarakat kan harus tetap berjalan, " katanya.
Meskipun dalan audensi terjadi argumentasi yang alot, namun ahirnya bisa berjalan dengan aman dan lancar. (Anton AS)