PANGANDARAN JAWA BARAT - Saya berharap masyarakat setempat bisa menikmati dampak positif dari pembangunan kota baru ini, " kata bupati pangandaran H Jeje wiradinata dalam sambutannya di acara peresmian kantor Bapeda pangandaran, cintakarya parigi pangandaran, jumat 26/06/2021.
Dikatakannya bahwa, dari tiga proyek pembangunan yang terdiri dari kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Pangandaran, Alun-alun dan kantor Bappeda, baru kantor Bappeda yang selesai dibangun dan langsung dipergunakan.
Pelaksanaannya dimulai tahun 2020, dan terus kita genjot agar selesai tahun ini. Kita tidak hanya membangun pusat pemerintahan, tapi juga membangun kawasan kota baru, " kata Jeje.
Menurutnya, rencana pembangunannya sudah disusun dan direalisasikan secara bertahap, kita itu membangun kota baru didalamnya ada pusat pemerintahan.
Penataan infrastruktur publiknya juga digarap, akses jalan menuju pusat pemerintahanpun lebarnya 20 meter, ” kata Jeje.
Rencana pembangunan kota baru ini, targetnya selesai di masa jabatannya sebagai Bupati.
“Saya punya waktu tiga tahun, 2022, 2023 sampai 2024. Selama tiga tahun itu saya harap bisa selesai, atau minimal 90 persen selesai. Pokoknya harus beres, ” tandasnya.
Untuk mewujudkan rencana kota baru ini, diperkirakan butuh anggaran sekitar 120 milyar rupiah.
Di tengah kondisi keuangan daerah yang kurang sehat, perlu dilakukan penyesuaian, ya karena 120 miliar rupiah itu kan hanya untuk pusat perkantorannya saja, belum sarana dan prasarana pendukungnya, ” paparnya.
Jeje pun menambahkan bahwa, pembangunan kota baru di kawasan ini mulai memberikan dampak positif bagi masyarakat, salah satunya, ya kenaikan harga jual tanah yang signifikan.
Tiga tahun lalu harga tanah disini sekitar Rp 1 juta per bata, sekarang melonjak menjadi Rp 15 juta/bata, itu luar biasa.
Saya berharap masyarakat setempat bisa ikut menikmati dampak positif dari pembangunan kota baru ini, ” sebutnya.
Kepala Desa Cintakarya Wawang Darmawan menyatakan apresiasi atas pembangunan kota baru di wilayah desa cintakarya ini.
Tentu harapan kami sebagai masyarakat Desa Cintakarya tidak hanya akan jadi penonton, tapi bisa ikut menikmati dampak positif dari pembangunan kota baru ini, " kata wawang.
Wawang juga menjelaskan bahwa, kawasan yang kini dibangun pusat perkantoran ini sebelumnya adalah hutan.
“Ini dulunya hutan “pangangonan Karangkamulyan, hutan tempat menggembala ternak, tapi sekarang berubah menjadi kota, ” kata Wawang.
Wawang berharap nama Karangkamulyan tidak dihilangkan bahkan jika memungkinkan dijadikan nama kota baru.
“Kalau bisa namanya kota baru Karangkamulyan, nama Karangkamulyan jangan dihilangkan, ya karena itu titipan karuhun, sepuh kami di sini, ” kata Wawang.
Ketua Komisi IV DPRD Pangandaran Wowo Kustiwa menambahkan, perencanaan pembangunan kawasan ini harus terintegrasi dari awal.
“Jadi pembangunan taman, instalasi kabel-kabel dan air itu harus dimulai dari sekarang. Jangan sampai nanti setelah beres, dibongkar lagi. Instalasi kabel pun harus di bawah tanah, namanya kota baru jangan ada kabel semrawut di atas tiang, ” kata Wowo.
Mengenai kondisi fiskal pemerintah yang sedang tak baik imbas pandemi Corona, Wowo mengatakan hal itu bisa disiasati dengan penyesuaian.
“Masalah anggaran bisa menyesuaikan dan disesuaikan. Yang penting pembangunan ini dijadikan prioritas walau pun dilakukan secara bertahap tak masalah, yang penting berjalan, ” kata Wowo.
Dia juga mengatakan Pemkab Pangandaran bisa mengakses bantuan anggaran dari Pemprov Jabar atau pemerintah pusat, " sebutnya. (ANTON AS)