PANGANDARAN JAWA BARAT - Walaupun di era Pandemi civid-19, ternyata total Pandapatan Daerah kabupaten Pangandaran tetap naik.
Fakta kenaikan ini diambil dari hitungan sementara yang merujuk kepada data realisasi pendapatan di tahun anggaran 2020, yang mana anggaran pendapatan belanja daerah kabupaten Pangandaran justru mengalami kenaikan, " kata kepala badan pengelola keuangan daerah, Drs Hendar Suhendar MSI, di kantornya, selasa 05/01/2021.
Dikatakannya bahwa, dengan adanya pandemi covid-19 , ini tentunya sangat berdampak pada kondisi keuangan daerah, begitu juga pada kondisi keuangan APBD, yang mana dari beberapa sektor pendapatan yang selama ini menjadi andalan ternyata mengalami penurunan.
Pendapatan dalan APBD, itu ada tiga pos, yaitu : 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), 2. Dana Transfer dan yang ke 3. Pendapatan lain-lain yang Syah, namun, pendapatan asli daerah dan dana transfer memang mengalami penurunan dibanding tahun 2019, " jelasnya.
Lebih detail Hendar menjelaskan bahwa, PAD tahun 2020 turun 8, 4% atau 9, 9 milyar rupiah, dibanding tahun 2019, ya, karena realisasi PAD tahun 2020 sebesar 104, 8 milyar rupiah, sedangkan pada tahun 2019 realisasinya sebesar 114, 8 milyar rupiah.
Selanjutnya, untuk realisasi dana transfer dari bagi hasil pusat, yaitu : DAU dengan DAK turun 13, 25 persen, atau 115, 5 milyar rupiah, sedangkan dana transfer tahun 2020 terealisasi 749, 5 milyar rupiah, itu turun dibanding dengan realisasi tahun 2019 yang sebesar 864 milyar rupiah, " katanya.
Namun demikian, menurut Hendar, penurunan itu dapat Tertolong, oleh upaya Pemkab Pangandaran dengan menggenjot sektor pendapatan lain-lain yang Syah.
Contohnya, dari pendapatan lain-lain yang Syah di tahun 2020 naik menjadi 41, 49% atau 205, 7 milyar rupiah, dibandingkan dengan tahun 2019, sedangkan untuk realisasi pendapatan lain-lain yang Syah sebesar 701, 6 milyar rupiah, sedangkan realisasi tahun 2019 hanya sebesar 495, 8 milyar rupiah.
Untuk pos pendapatan dari bagi hasil pajak provinsi, bankeu provinsi, BOS, Dana Desa dan dana insentif daerah, secara otomatis itu mendongkrak pendapatan daerah secara keseluruhan, " jelasnya.
Untuk pendapatan daerah tahun 2019 terealisasi 1, 55 trilyun rupiah, atau 78, 4% dari target 1, 98 trilyun rupiah.
Sedangkan, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2019 naik 5, 52% atau 81, 3 milyar rupiah, yang mana pendapatan daerah tahun 2019 terealisasi sebesar 1, 47 trilyun rupiah, dari target 1, 56 trilyun rupiah.
Namun demikian, perlu juga kita sukuri, ya karena realisasi pendapatan daerah tahun 2020 naik 5, 52 %, atau 81, 3 milyar rupiah, dibandingkan dengan realisasi tahun 2019, " imbuhnya. (Anton AS)