PANGANDARAN JAWA BARAT - Pada hari jum'at tanggal 03 September 2021, Pemerintah Kabupaten Pangandaran berencana akan membuka kembali seluruh objek wisata.
Demikian disampaikan Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata, saat diwawancarai oleh beberapa awak media, seusai Rapat Forkopimda terkait penanganan dan pencegahan covid-19 , bertempat di aula kantor bupati pangandaran, Senin 30/08/2021.
Dikatakan Jeje bahwa, beberapa indikator penentuan PPKM sudah menunjukan pada Level 2 dan Level 1, walau pun indikator testing masih belum sinkron dengan pemerintah pusat.
Sepekan kami mengeluarkan kebijakan perluasan testing corona, hasilnya Pemkab Pangandaran berhasil menjaring 1.200 orang ikut menjalani test swab. “Ada satu data indikator yang tidak cocok, yaitu di testing. Kita sedang proses ke kementerian. Bukan protes tapi lebih ke sinkronisasi data, ” kata Jeje.
Data testing yang tidak sinkron itu, telah membuat positive rate Pangandaran berada di angka 32 persen, padahal positive rate Kabupaten Pangandaran seharusnya 6 persen.
Seminggu terakhir ini kita sudah melakukan testing sebanyak 1.200 orang, yang positif ada 81 orang. Seharusnya positive rate 6 persen, sementara yang tercatat di pusat 32 persen, ” kata Jeje seraya menjelaskan bahwa positive rate itu didapat dari jumlah testing dibagi jumlah konfirmasi positif.
Jeje juga menambahkan indikator-indikator lainnya sudah dalam kondisi bagus. “Kesembuhan 95 persen, BOR di kisaran 22 persen, kematian 2, 9 persen, konfirmasi aktif 1 persen. Secara umum sudah landai, ” tandas Jeje.
Jadi, secara subtansi semuanya sudah landai dan ojek wisata Pangandaran sudah siap untuk dibuka, forkopimda sudah sepakat tapi tentunya dengan penerapan prokes yang ketat dan para pelaku wisata harus sudah divaksin, intinya "semua harus disiplin karena jika tidak maka objek wisata pun bisa ditutup kembali, " kata Jeje.
Menurutnya, selain prokes yang ketat, supaya wisatawan tidak membludak, nantinya di seluruh objek wisata juga akan dilakukan penyekatan, juga memberlakukan tarif yang berbeda, umpamanya tarif masuk obyek wisata pada saat dini hari akan lebih mahal, maksudnya agar wisatawan tidak bertumpuk di satu tempat tidak dalam waktu bersamaan atau pun dengan cara lainnya.
Objek wisata hanya dibuka 25% dari daya tampung wisatawan, hotel dan restauran pun dibatasi maximal 50%.
Pak gubernur sudah mengetahui dan menyetutjui, hingga muspida pun siap membackup nya, " kata jeje.
Kami menyadari kalau kebijakan ini berpotensi membludaknya pengunjung, ya antisipasinya kita akan lakukan penyekatan diperbatasan.
Supaya ada delay, nanti dilakukan penyekatan, jika wisatawan sudah berkurang, baru dibuka lagi, " kata Jeje.
Karena besok dipanggil bapak presiden, jadi sehabis ketemu dengan beliau, pada tanggal 1-2 September 2021 mendatang, kami akan mengunjungi pelaku wisata di 4 lokasi objek wisata yang dikelola oleh pemkab pangandaran, nanti kita akan jelaskan semuanya, “ ucapnya.
Disoal sudah ada wisatawan yang masuk ke obyek wisata pantai Pangandaran, Jeje mengatakan ia mengaku tidak tahu ada wisatawan sudah bisa masuk dengan cara ilegal dan lewat mana karena tidak mungkin juga petugas mengawasi hingga 24 jam.
Jeje menambahkan, kemungkinan untuk membuka kembali obyek wisata pada tanggal 3 september ini tentunya setelah memberikan penjelasan kepada semua pelaku usaha wisata.
Saya berharap semuanya bisa patuh dan disiplin, karena ini untuk kepentingan kita semua, ” sebutnya. (Anton AS)